Suatu ketika sekelompok budak menghadap Imam Hasan Al Basri. Mereka meminta Hasan Al Basri untuk berbicara mengenai kemerdekaan budak di dalam khutbah Jum'atnya. Sang Imam menyetujui permintaan tersebut.
Hari Jum'at pun tiba, namun apa yang mereka telah sampaikan ternyata tidak dilakukan sang Imam. Sampai tiga bulan lamanya Imam Hasan Al Basri belum melakukan apa yang mereka minta.
Barulah masuk bulan keempat Hasan Al Basri berbicara di atas mimbar Jum'at dengan tema yang mereka minta. Selesai Jum'at mereka berbondong-bondong menghadap sang Imam dan menanyakan perihal permintaan mereka yang sempat tertunda selama tiga bulan.
Menghadapi mereka sang Imam berkata : "Maafkan saya bila terlambat menyampaikan permintaan kalian. Bagaimana mungkin saya menganjurkan kepada ummat mengerjakan sesuatu hal yang saya sendiri belum melakukannya? Saya tidak memiliki seorang budak pun, sehingga saya harus menunggu rezeki dari Allah untuk membeli budak yang kemudian saya merdekakan."
Ikhwah fillah yang berbahagia, membaca kisah di atas timbul rasa hormat sekaligus takjub kita kepada para 'ulama terdahulu. Bahwa mereka sangat bertanggung jawab dengan da'wah yang mereka lakukan. Prilaku mereka selalu sejalan dengan yang mereka katakan.
Inilah salah satu pelajaran berharga sekaligus bahan introspeksi bagi kita. Karena pada kenyataannya tidak sedikit dari kita -sebagai pelaku aktivitas da'wah ini- yang kurang bisa menyelaraskan tindakan dan kata-kata serta minim dalam mengaktualisasikan teori di lapangan kehidupan. Kita acap kali berbicara kepada ummat mengenai suatu hal dengan lantang, padahal di saat yang sama kita belum dan bahkan tidak melakukan hal tersebut.
Ikhwah fillah yang dicintai Allah, sebagai aktivis yang baik, kita tidak boleh memandang sebelah mata dalam menyikapi hal ini. Selain Allah telah jelas-jelas berfirman dalam surat As Shaf : "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan", bisa jadi pada akhirnya kemuliaan da'wah akan tercoreng dikarenakan ulah aktivis yang justru bertentangan secara diametral dalam prilaku kesehariaannya. Akibatnya, ummat akan menarik kepercayaannya terhadap da'wah. Dan bila hal ini terjadi, kepada siapa da'wah akan ditujukan? (BW)
الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين ؛ نبينا محمد وعلى آله وصحبه ؛ ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين . وبعد
It's Me....
Contact on facebook
JOIN NOW!
Blog List
Komentar Orang orang...
Download mp3 Nasyid
LINK
Rabu, 08 April 2009
Wahai Ikhwan, Iringi Perkataanmu Dengan Perbuatan!
Label:
Ikhwan Zone,
Islamic Article
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Al-Qur'an Random
" Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih."
{QS.Lukman:7}
Article Search
Content
- Akhwat Zone (2)
- Article (2)
- Bedah Buku (1)
- Biografi Tokoh Muslim (1)
- Buku Keren (1)
- Cerita Hikmah (1)
- Free Download Nasheed (2)
- Ikhwan Zone (2)
- In-Team (3)
- Islamic Article (6)
- Letter (1)
- Lirik Nasheed (2)
- Muhasabah (3)
- Nasyid (1)
- Ukhuwah (1)


















0 komentar:
Posting Komentar