الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين ؛ نبينا محمد وعلى آله وصحبه ؛ ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين . وبعد

Jumat, 04 September 2009

Aku Heran?!

Aku heran melihat orang berbangga dengan baju mewahnya,bukankah itu menunukkan keurangannya bahwa ternyata ia mempunyai tubuh yang tidak sempurna....dan aku berpikir apakah ia kelak akan dapat berbangga dengan penampilannya itu di padang Masyhar.

Aku heran melihat orang bebangga dengan mae-up dan aksesoris ditubuhnya, bukakah itu menunjukkan bahwa wajahnya tidak sebagus aslinya...dan aku berpikir apakah ia masih dapat berbangga kelak ketika berhadapan dengan Rabbnya.

Aku heran melihat orang bangga dengan rumahnya yang megah,bukankah itu menunukkan bahwa ia masih memerlukan tempat berteduh dibumi Allah yang sudah ditundukkan untuknya ini,.....dan aku berpikir pakah ia masih dapat berteduh kelak di MAsyhar ketika arak matahari hanya beberapa jengkal darinya.

Aku heran melihat orang bangga dengan kendaraannya, bukankah itu menunukkan kelemahannya bahwa ia masih memerlukan sarana untuk bergerak dibumi Allah yang kecil ini,.....dan aku berpiki apakah ia kelak masih dapat berbangga dengan kendaraannya ketika harus melewati titian shirot yang melintang diatas neraka.

Aku heran melihat orang bebangga dengan tanah luas dan kebun-kebun yang dimilikinya ,bukankah itu menunjukkan bahwa ia masih memerlukan tempat piakan di bumi Allah ini.....dan aku berpikir apakah ia kelak akan mampu mendapatkan tanah disurga meskipun hanya beberapa sentimeter.

Aku heran melihat orang berlomba-lomba mencari makanan mewah hanya untuk mengisi perutnya, bukankah itu menunjukkan dia masih memerlukan benda lain untuk bertahan hidup ...dan aku berpikir apa makanannya kelak diakhirat nanti.

Read More......

Lucu Yaa………????

Lucu Ya,
45 menit terlalu lama untuk berdzikir,
Tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepak bola.

Lucu Ya,
Uang Rp. 20.000,-an begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid
Tapi begitu kecil bila dibawa ke supermarket.

Lucu Ya,
Betapa lamanya 2 jam berada di masjid,
Tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu saat menikmati film di bioskop.

Lucu Ya,
Susahnya merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdo'a atau shalat,
Tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan bila bertemu teman.

Lucu Ya,
Betapa serunya perpanjangan waktu di pertandingan sepak bola favorit kita,
Tapi betapa bosannya bila imam shalat kelamaan bacaannya.


Lucu Ya,
Susah banget baca Al Qur'an 1 Juz saja sehari,
Tapi novel best seller 100 halamanpun habis dilalap sehari.

Lucu Ya,
Orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser,
Tapi berebut cari shaf paling belakang bila jum'atan agar bisa cepat keluar.

Lucu Ya,
Kita perlu undangan pengajian 3-4 minggu sebelunya agar bisa disisipkan di agenda kita,
Tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika.

Lucu Ya,
Kita bisa ngirim ribuan jokes lewat e-mail,
Tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering mesti berfikir 2 kali.

Lucu Ya,
Semua orang pengennya masuk surga tanpa harus beriman, berfikir, berbicara atau melakukan apa - apa

Tapi rasanya engga' lucu kalo sehabis baca ini, kok kita engga' tersentuh…..


Wallahu a'lam bishowab

Read More......

Kamis, 02 Juli 2009

In-Team02: Impian Kasih (Lirik & Nasyid)

Berikut kumpulan lirik dan Download gratis album in-team 04.


Selamatkan Dunia

Album : Impian Kasih
Munsyid : In-Team
http://liriknasyid.com


Selamatkan dunia ini dari peperangan
Selamatkan dunia ini dari kehancuran
Selamatkan anak-anak dari kebuluran
Selamatkan dunia? selamatkanlah ohh?

Kedamaian terbina dari rahmat keamanan
Kebahagiaan terbina dari nimkat perpaduan
Kemajuan tercipta dari usaha pembangaunan
Kasih sayang penghubung kita semua ohh?

Mari kita berganding
Menuju hidup yang sempurna
Bersamalah kita bina
Masyarakat

Saling hormat menghormati sesama kita
Tua muda miskin kaya usahlah dibeza
Semua bangsa dan agama

Sifat warga yang berhemah
Amal pekerti mulia
Hindari persengketaan
Kekalkan keharmonian

Anak muda dan remaja
Warga pewaris dunia
Hargai jasa yang tua
Teruskanlah perjuangannya

Memang payah
Untuk membentuk hidup yang sempurna
Akan mudah jika kita berusaha
Demi kejayaan bersama



Impian Kasih

Album : Impian Kasih
Munsyid : In-Team
http://liriknasyid.com


Kasih dengarlah hatiku berbicara
Kasih izinkan diriku bertanya
Bisakah cinta bersemi
Mengundang restu Ilahi
Adakah bahgia yang diimpi
Menjadi satu realiti.

Kasih ku sedari kekurangan diri
Kasih ku insafi kelemahan diri
Ku ingin sunting dirimu
Menjadi permaisuri hatiku
Sebagai isteri yang berbudi
Kebanggaan para suami

Wanita hiasan dunia
Seindah hiasan adalah wanita solehah
Yang akan membahagiakan
Syurga dalam rumahtangga

Hanya itu yang ku inginkan
Dari insan yang amat kusayang
Damaikanlah resah hatiku
Aku rindu kasih dan sayangmu
Terimalah seadanya
Akulah hiasan pelamin hidupmu

Andainya tiada jodoh
Untuk ke singgahsana
Ku pasrahkan segalanya
Kerna takdir yang akan menentukan
Impian kasih


Free DOWNLOAD Mp3:

InTeam-Selamatkan Dunia download

InTeam-Impian Kasih download

Read More......

In-Team04: Setanggi Surga (Lirik & Nasyid)

Berikut kumpulan lirik dan Download gratis album in-team 04.


Bicara Kata
Album : In-Team'04
Munsyid : In-Team
http://liriknasyid.com


Manis bicara indah tutur kata
Tak seindah rupa pengertiannya
Lembutnya lidah mengata nista
Lidah yang tiada bertulang
Mengadu domba
Serta memfitnah sesama saudara

Terkadang aku berfikir sendirian
Perlukah amarahku dibiar terus menyala
Membakar membara dengan rasa bangga
Mencela mereka dengan kata-kata

Kata ibarat pedang
Yang tajamnya bisa membunuh lawan
Kata-kata yang berhikmah
Menyedarkan kita

Kata madah pujangga
Bisa menjadi pedoman manusia
Jagalah bahasa kata kita
Jangan disalah guna

Yang merah itu saga
Yang kurik itu kendi
Yang indah itu bahasa
Yang cantik budi pekerti

Terkadang aku mentaksir manusia
Kurniaan Tuhan telah banyak dikhianati
Mencerca, menghina, dustanya bicara
Menyusun nista dengan kata-kata

Terlajak perahu masih boleh diundur lagi
Terlajak kata buruk padahnya
Terlajak perahu masih boleh diundur lagi
Terlajak kata hilang percaya
Hilang percaya...





Doa Seorang Kekasih

Album : In-Team'04
Munsyid : In-Team
http://liriknasyid.com


Oh Tuhan, seandainya telah Kau catatkan
Dia milikku, tercipta untuk diriku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan

Ya Allah, ku mohon
Apa yang telah Kau takdirkan
Ku harap dia adalah yang terbaik buatku
Kerana Engkau tahu segala isi hatiku
Pelihara daku dari kemurkaanMu

Ya Tuhanku, yang Maha Pemurah
Beri kekuatan jua harapan
Membina diri yang lesu tak bermaya
Semaikan setulus kasih di jiwa

Ku pasrah kepadaMu
Kurniakanlah aku
Pasangan yang beriman
Bisa menemani aku
Supaya ku dan dia
Dapat melayar bahtera
Ke muara cinta yang Engkau redhai

Ya Tuhanku, yang Maha Pengasih
Engkau sahaja pemeliharaku
Dengarkan rintihan hambaMu ini
Jangan Engkau biarkan ku sendiri

Agarku bisa bahagia
Walau tanpa bersamanya
Gantikanlah yang hilang
Tumbuhkan yang telah patah
Ku inginkan bahagia
Di dunia dan akhirat
PadaMu Tuhan ku mohon segala



Kalimah Cinta

Album : In-Team'04
Munsyid : In-Team
http://liriknasyid.com


Pepohon cintaku kian merimbun
Semakin dicantas makin bertunas
Tidak mampu mendustai hatiku
Rasa cinta fitrah manusia

Siapalah aku menolak cinta
Yang hadir di jiwa tanpa dipaksa
Hidup ini tidak akan sempurna
Tanpa cinta dari Tuhan Yang Esa

Adam Hawa bercinta di Syurga
Angkara iblis terpisah menderita
Kerana cinta mereka setia
Bertemu di dunia

Dengan cinta kenal Pencipta
Dengan cinta kenal RasulNya
Kerana cinta kenal saudara
Bahagia keluarga
Oh indahnya cinta

Hidup tanpa cinta
Sengsaralah jiwa
Sengketa dan dusta
yang merajai jiwa

Di batasan cinta syariat terjaga
Tanpa keraguan tanpa kesangsian

Betapa sucinya kasihMu Tuhan
Betapa agungnya kebesaranMu
Diri ini mengharapkan cintaMu
Kekalkanlah rasa kehambaan ku


Free DOWNLOAD Mp3:

InTeam_Bicara Kata download

InTeam-Do'a Seorang Kekasih download

InTeam-Kalimah Cinta download


Read More......

Minggu, 10 Mei 2009

GOMBAL WARNING! [Bag 1]

Tulisan ini merupakan saduran dari buku karya Burhan Sodiq dg judul yg sama.

Gombal, Mau?

Dunia yg sudah cukup tua ini tentu saja tahu bahwa kegemaran lelaki adalah menggoda kaum hawa. Perempuan dari sudut mana saja dilihat, selalu menarik dan mempesona. Dari mulai hidungnya yang kembang kempis, sampai jempol kakinya yang mungil dan nyelempit di sela-sela jari kakinya. Semuanya menarik. Itulah perempuan, itulah kaum hawa yang selalu mempesona mata pria.

Muslimah juga tak luput dari upaya ini. Yaw ajar, karena mereka juga perempuan. Mereka juga bagian dari kaum hawa yang selalu saja punya pesona di balik kemisteriusannya. Semakin kalem mereka bersikap, semakin penasaran pria yang melihatnya. Itulah kenapa menjadi seorang muslimah memang tidak mudah. Meski mereka seorang akhwat, masih saja ada seseorang yang iseng menggodanya. Apalagi bila muslimah ter sebut termasuk berparas cantik dan enak dipandang. Tentu saja mengundang orang untuk melihat atau bahkan sampai pada tahap menggodanya bila memungkinkan. Namun dengan pola pergaulan dan pola penjagaan diri yang mereka miliki, seorang muslimah lebih sering mendapat godaan dari para aktivis ikhwan daripada godaan dari lelaki liar yang jelalatan.


Mereka sudah mengenakan jilbab panjang. Menjuntai menutupi segala keindahan yang ada pada diri mereka. Mereka sudah melakukan banyak cara agar apa yang mereka miliki dapat tertutupi oleh pakaian jilbab syar’i. Bicara mereka juga sudah tidak dibikin – bikin, normal, wajar, dan biasa – biasa saja. Bahkan terkesan galak (upssst…). Mereka juga tidak menjual murah segenap canda tawa dan senyum riangnya. Mereka sudah berupaya menjaga dirinya.

Mata mereka tidak bertarung dengan udara. Selalu menunduk dan tidak melihat setiap mata pria yang ada didepannya. Mereka menahan diri dari hiruk pikuk dunia yang kadang menawarkan pesona luar biasa. Sikapnya sopan, pelan, kalem, dan penuh wibawa dan keanggunan. Itulah akhwat muslimah, kaum hawa yang selalu berupaya taat terhadap aturan Rabb-Nya. Hidup pasrah, nerimo apa yang dititahkan, tanpa membantah dan tidak pernah protes merasa kwalahan. Semua dijalani dengan rela dan legawa.

Komunitas tempat mereka bergaul pun sudah dipilih – pilih. Yaitu komunitas aktivis dakwah yang diharapkan mampu menjadi pilar terbaik bagi imannya. Komunitas remaja masjid di kampong, atau komunitas lembaga dakwah kampus yang bertebaran di perguruan tinggi dan kampus – kampus. Mereka juga sengaja memilih kos – kosan yang nuansa agamanya kental. Asrama bukan asrama, kos – kosan sederhana dan bukan apartemen, semuanya serba sederhana asalkan memdapatkan teman – teman yang shalihah, baik, dan tidak reseh dengan syari’at islam. Mereka sudah memilih teman – teman yang baik. Para senior yang lebih paham agama, mbak – mbak yang lebih mantap imannya, lebih sntun bicaranya dan lebih luas ilmunya. Mereka sudah memilih komunitas – komunitas itu. Namun sayangnya, masih saja ada godaan buat mereka.

Mereka sudah mengisi hari – harinya dengan kegiatan berjubel dan berantai. Dari mulai aktivitas wajib kuliah atau bekerja, ditambah lagi dengan pengajian, taklim, sowan ke ustadz, atau bahkan mengadakan diskusi kecil – kecilan di kamar – kamar pengap tanpa ventilasi memadai. Dengan sepiring keripik kentang hasil patungan, air mineral dari gallon hasil isi ulang 3000-an, mereka berdiskusi hamper tengah malam. Sesekali tertawa cekikikan menertawakan betapa konyolnya dunia tempat mereka tinggal. Waktu mereka sudah habis dengan itu semua, namun masih saja ada celah yang memungkinkan virus “merah jambu” menyalinap dirongga – rongga dadanya, nangkring! Duduk manis di tengah hati yang sedang berpacu dengan amal shalihnya.

Godaan buat mereka tentu saja bukan berupa siulan – siulan ala pemuda nongkrong di pinggir jalan. Memanggil – manggil penuh nafsu dan kenakalan bertajuk keisengan. Godaan itu juga bukan kata - kata jorok yang dilontarkan para lelaki genit, mengajak mesum untuk tujuan pelepas dahaga kebutuhan manusia. Tetapi godaan ini justru datang dari mereka yang menyebut dirinya "Ikhwan", atau lelaki yang berusaha shalih di lembaga - lembaga dakwah keislaman. Mereka identik dengan sapaan khas komunitas harakah dan pengajian; ana, antum, akhi, dan ukhti. Mereka yang bercita - cita mati syahid di medan laga, tapi berwajah manis dan genit ketika melihat akhwat yang penuh pesona.

Bukan Ikhwan namanya kalau tidak islami. Dari mulai makanan hingga pasta gigi semuanya harus sunah nabi. Bahkan merayu dan menggoda pun dengan kemasan khusus, islami dan syar'i. Betapa godaan dan rayuan ini dibungkus secara islami. Dikemas secara bersih, seolah tidak ada noda cacat sedikitpun. Godaan yang syar'i tak ada bumbu maksiat sedikitpun. Itu kata mereka. Godaannya bisa berupa kalimat - kalimat penyemangat, perhatian yang luar biasa besar, atau bahkan hingga pemberian materi sebagai wujud hadiah yang mengesankan. Godaan - godaan yang menggiurkan, yang bisa membuat luluh pendirian, bertekuk lutut lemah tak berdaya karena kata - kata membius dari para ikhwan yang genit dan kegenitan......>>>>BERSAMBUNG

Read More......

Jumat, 08 Mei 2009

SALAM UNTUK SELURUH AKTIVIS TARBIYAH!

Telah bertahun tahun hati kita tersentuh TARBIYAH.

Yakinkah antum dengan jalan ini?! ataukah ragu?!

Apapun kita, tetaplah dalam jalan juang ini.
Dakwah!
Dakwah hingga hembusan nafas terakhir.

Kita sandang julukan generasi ghuraba.
Kita berjuang menegakkan kehormatan.
Hidup mulia ataukah mati sebagai syuhada.

Dari TARBIYAH kita bangkit!

ALLAHU AKBAR!!!

Read More......

Rabu, 08 April 2009

RENUNGAN!

Untuk direnungkan….

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air.
Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda

Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya

Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan
1.Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan wujud Tuhan pada saya.
2.Apakah yg dinamakan takdir?
3.Kalau syetan diciptakan dari api, kenapa dimasukkan ke neraka yg dibuat dari api. Tentu tidak menyakitkan buat syetan, karena dia memiliki unsure yg sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?


Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?

Kyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit

Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?

Pemuda : Ya

Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !

Pemuda : Saya tidak bisa

Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya. Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda : Tidak

Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari Saya hari ini?

Pemuda : Tidak

Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir. Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?

Pemuda : kulit

Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda : kulit

Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : sakit

Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan

Read More......

RENUNGAN BUAT PARA WANITA [dan kaum lelaki]

Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka, hati, fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala-galanya. Apalagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s. tetap merindukan siti hawa.

Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi kalau
lelaki sendiri yang tidak lurus, tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.

Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus. Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan begitu rupa oleh mereka. Didiklah mereka dengan panduan dariNya.

JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA, NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR, JANGAN HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN, NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA,

Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal, disitulah kuncinya.

AKAL SETIPIS RAMBUTNYA, TEBALKAN DENGAN ILMU, HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN, PERASAAN SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK .

Suburkanlah karena dari situlah nanti merka akan nampak penilaian dan keadilan Tuhan. Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana mentri negara atau women gladiator. Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki2 wajah: negarawan, karyawan, jutawan dan wan-wan lain.

Tidak akan lahir superman tanpa superwoman. Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan.

Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

LEBIH BANYAK LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI. SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI LELAKI.

Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan. Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan sekertaris, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapa akan kehilangan puteri.

Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan.

Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU KEPADA-NYA. jinakan diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.

JANGAN MENGHARAP ISTRI SEPERTI SITI FATIMAH, KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI

Wallahu a'lam bisshawwab

Read More......

Wahai Ikhwan, Iringi Perkataanmu Dengan Perbuatan!

Suatu ketika sekelompok budak menghadap Imam Hasan Al Basri. Mereka meminta Hasan Al Basri untuk berbicara mengenai kemerdekaan budak di dalam khutbah Jum'atnya. Sang Imam menyetujui permintaan tersebut.

Hari Jum'at pun tiba, namun apa yang mereka telah sampaikan ternyata tidak dilakukan sang Imam. Sampai tiga bulan lamanya Imam Hasan Al Basri belum melakukan apa yang mereka minta.

Barulah masuk bulan keempat Hasan Al Basri berbicara di atas mimbar Jum'at dengan tema yang mereka minta. Selesai Jum'at mereka berbondong-bondong menghadap sang Imam dan menanyakan perihal permintaan mereka yang sempat tertunda selama tiga bulan.

Menghadapi mereka sang Imam berkata : "Maafkan saya bila terlambat menyampaikan permintaan kalian. Bagaimana mungkin saya menganjurkan kepada ummat mengerjakan sesuatu hal yang saya sendiri belum melakukannya? Saya tidak memiliki seorang budak pun, sehingga saya harus menunggu rezeki dari Allah untuk membeli budak yang kemudian saya merdekakan."


Ikhwah fillah yang berbahagia, membaca kisah di atas timbul rasa hormat sekaligus takjub kita kepada para 'ulama terdahulu. Bahwa mereka sangat bertanggung jawab dengan da'wah yang mereka lakukan. Prilaku mereka selalu sejalan dengan yang mereka katakan.

Inilah salah satu pelajaran berharga sekaligus bahan introspeksi bagi kita. Karena pada kenyataannya tidak sedikit dari kita -sebagai pelaku aktivitas da'wah ini- yang kurang bisa menyelaraskan tindakan dan kata-kata serta minim dalam mengaktualisasikan teori di lapangan kehidupan. Kita acap kali berbicara kepada ummat mengenai suatu hal dengan lantang, padahal di saat yang sama kita belum dan bahkan tidak melakukan hal tersebut.

Ikhwah fillah yang dicintai Allah, sebagai aktivis yang baik, kita tidak boleh memandang sebelah mata dalam menyikapi hal ini. Selain Allah telah jelas-jelas berfirman dalam surat As Shaf : "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan", bisa jadi pada akhirnya kemuliaan da'wah akan tercoreng dikarenakan ulah aktivis yang justru bertentangan secara diametral dalam prilaku kesehariaannya. Akibatnya, ummat akan menarik kepercayaannya terhadap da'wah. Dan bila hal ini terjadi, kepada siapa da'wah akan ditujukan? (BW)

Read More......

Sabtu, 04 April 2009

Simetri Otak Homoseksual Sangat Mirip dengan Lawan Jenis


Peneliti Swedia telah menemukan atribut fisis dari otak pria homoseksual, ternyata sangat mirip dengan yang ditemukan pada perempuan. Demikian menurut artikel yang diterbitkan secara online (Juni 16) di Proceedings of the National Academy of Sciences.

Beberapa tes psikologis telah menunjukkan perbedaan antara pria dan perempuan, sejauh mana mereka menggunakan belahan otak mereka dalam tugas-tugas verbal. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa homoseksual bertendensi untuk terjadinya aktivitas otak seperti lawan jenis, namun tidak berhubungan dengan aktivitas seksual.

Asimetris

Ivanka Savic dan Per Lindstrom dari Departemen Neurosains klinis pada institut Karolinska di Stockholm, Swedia, sekarang melaporkan bahwa otak dari pria heterosexual dan perempuan homoseksual adalah sedikit asimetris. Belahan kanan lebih besar dari kiri. Namun otak dari pria gay dan perempuan tidak demikian.

Foto Positron emission tomography (PET) yang diambil oleh peneliti juga menunjukkan bahwa pada konektivitas amigdala (Bagian otak yang sangat penting untuk pembelajaran emosional), lesbian menunjukkan foto seperti pria, dan pria gay menunjukkan foto seperti perempuan.

Penelitian menganalisa otak dari 90 sampel, menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengetahui volume otak dan data PET yang diperoleh dari studi sebelumnya. Salah satu penafsiran yang mungkin pada pola keterhubungan antara pria dan lesbian adalah amigdala digunakan untuk respon yang bersifat kerja fisik (’fight or fight’), demikian kata pengarang.

Read More......

Bergaul dengan Lawan Jenis

Sebenarnya prinsip pergaulan dengan lawan jenis menurut Islam berlaku dimana-mana, termasuk di dunia pendidikan. Namun dalam pendidikan ada unsur dharuriyat yang membolehkan guru dan murid untuk saling memandang (tanpa syahwat). Hal yang sama juga berlaku dalam kesaksian, peminangan (khithbah), dan transaksi jual beli. Ada beberapa prinsip pergaulan dengan lawan jenis dalam dalam dunia pendidikan antara lain adalah

1. Sebaiknya wanita diajar oleh seorang wanita pula. Namun jika tidak ada wanita yang mampu mengajar dengan baik, kaum wanita boleh diajar oleh laki-laki.

2. Agar tidak terjadi khalwat, maka laki-laki tidak boleh hanya mengajar satu orang wanita saja tanpa adanya pihak ketiga yang bisa menjadi kontrol bagi keduanya.

3. Pengajar laki-laki tersebut harus bisa menjaga kehormatan dirinya dengan cara menjaga pandangannya dan menghindari pembicaraan yang menimbulkan fitnah, baik dari isi pembicaraannya maupun cara berbicaranya.

4. Hendaknya sedapat mungkin menghindari segala bentuk fitnah. Oleh karena itu jika terdapat dua orang pengajar laki-laki yang sama kemampuan mengajarnya akan tetapi salah satunya mendatangkan fitnah yang lebih besar (misalnya karena faktor penampilan atau karena faktor usia) maka hendaknya yang mengajar adalah yang fitnahnya lebih kecil.

5. Tidak hanya sang pengajar laki-laki yang harus menjaga kehormatan dirinya, tetapi juga para wanita yang diajarnya, yakni mereka juga harus menjaga pandangannya (palingkan atau tundukkan pandangan jika muncul fitnah) dan menghindari pembicaraan yang menimbulkan fitnah, baik dari isi pembicaraannya maupun cara berbicaranya.

Ada pun rambu-rambu pergaulan dengan lawan jenis secara umum adalah sebagai berikut :

  • Pembicaran seperlunya. Bicaralah dengan lawan jenis seperlunya saja (hanya sebatas pekerjaan). Jangan memasuki pembicaraan yang berlebihan dan menyinggung ranah pribadi. Juga jangan banyak bercanda. Apalagi bercanda yang mesum atau menjurus ke masalah seksual. Hindari juga berbicara dengan suara yang dibuat-buat, merayu, dan mesra sebagaimana firman Allah SWT : “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. 33 : 33). Walaupun ayat ini ditujukan kepada isteri-isteri Nabi, akan tetapi para ulama sepakat bahwa larangan di atas berlaku untuk seluruh wanita (dan juga lelaki). Hal ini bukan berarti kita tidak boleh bersikap ramah dengan lawan jenis. Senyum, salam dan omongan basa-basi tetap perlu dilakukan, sehingga kita tidak terkesan sebagai orang yang kaku dengan lawan jenis.
  • Menjaga pandangan.
    Dalam bergaul dengan lawan jenis, kita dilarang untuk saling berpandangan dalam waktu yang lama. Apalagi dengan pandangan yang mengandung unsur menggoda. Allah berfirman : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya" (QS. 24 : 30-31). Jadi sekilas-sekilas saja kita memandang lawan jenis ketika mengobrol. Sebab sulit juga kita berbicara kalau sama sekali tidak melihat lawan bicara kita. Bukankah dalam berbicara kita juga perlu memperhatikan gestur (body language) dari lawan bicara agar komunikasi efektif
  • Menutup aurat.
    Dalam pergaulan, diwajibkan juga bagi lelaki dan perempuan untuk menutup aurat. Jumhur ulama sepakat aurat lelaki adalah dari pusar sampai lutut. Sedang aurat perempuan adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Namun berlaku juga bagi keduanya untuk tidak berpakaian yang ketat, transparan dan menyerupai pakaian lawan jenis (lelaki berpakaian seperti perempuan atau sebaliknya perempuan yangberpakaian seperti lelaki). Allah berfirman untuk wanita : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. 33 : 59)
  • Larangan berkhalwat.
    Tidak diperbolehkan bagi seorang lelaki atau perempuan untuk berdua-duaan, baik di tempat sepi maupun ramai. Termasuk tidak diperbolehkan pergi berduaan satu kendaraan (motor atau mobil) dengan alasan apa pun. Sebab hal tersebut dapat menjerumuskan kedua belah pihak pada zina. Sedang kita dilarang untuk mendekati zina. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS. 17 : 32). Rasulullah bersabda: “Janganlah lelaki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan), karena yang ketiganya adalah syetan” (muttafaq alaihi).
  • Larangan berhias berlebihan.
    Baik lelaki dan perempuan dilarang memakai perhiasan yang berlebihan (seronok) dan merangsang lawan jenis. Lelaki dilarang untuk memakai emas, kalung dan anting (kalau cincin bukan emas diperbolehkan). Wanita dilarang untuk memakai wewangian yang harum dan menunjukkan perhiasan yang berlebihan, seperti memakai kutek, tato, maskara, dan semacamnya. Allah berfirman : “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya” (QS. 33 : 33).

Read More......

Adakah Berpolitik dan Berpartai Dicontohkan Nabi dan Sahabat?

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya seumur-umur belum pernah ikut pemilu, apalagi membangun dan mengurusi partai politik. Realita seperti ini sudah disepakati oleh semua orang, termasuk para ahli sejarah, ulama dan juga semua umat Islam.Dengan realita seperti ini, sebagian kalangan lalu mengharamkan pemilu dan mendirikan partai. Alasannya, karena tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW, juga tidak pernah dilakukan oleh para shahabat belia yang mulia, bahkan sampai sekian generasi berikutnya, tidak pernah ada pemilu dan pendirian partai politik dalam sejarah Islam.

Bahkan sebagian dari mereka sampai mengeluarkan statemen unik, yaitu bahwa ikut pemilu dan menjalankan partai merupakan sebuah bid’ah dhalalah, di mana pelakunya pasti akan masuk neraka.

Ditambah lagi pandangan sebagian mereka bahwa sistem pemilu, partai politik dan ide demokrasi merupakan hasil pemikiran orang-orang kafir. Sehingga semakin haram saja hukumnya.

Tentu saja pendapat seperti ini bukan satu-satunya buah pikiran yang muncul di kalangan umat. Sebagian lain dari elemen umat ini punya pandangan berbeda.

Mereka tidak mempermasalahkan bahwa dahulu Rasulullah SAW dan para shahabat tidak pernah ikut pemilu dan berpartai. Sebab pemilu dan partai hanyalah sebuah fenomena zaman tertentu dan bukan esensi. Lagi pula, tidak ikutnya beliau SAW dan tidak mendirikan partai, bukanlah dalil yang sharih dari haramnya kedua hal itu. Bahwa asal usul pemilu, partai dan demokrasi yang konon dari orang kafir, tidak otomatis menjadikan hukumnya haram.

Dan kalau mau jujur, memang tidak ada satu pun ayat Quran atau hadits nabi SAW yang secara zahir mengharamkan partai politik, pemilu atau demokrasi. Sebagaimana juga tidak ada dalil yang secara zahir membolehkannya. Kalau pun ada fatwa yang mengharamkan atau membolehkan, semuanya berangkat dari istimbath hukum yang panjang. Tidak berdasarkan dalil-dalil yang tegas dan langsung bisa dipahami.

Namun tidak sedikit dari ulama yang punya pandangan jauh dan berupaya melihat realitas. Mereka memandang meski pemilu, partai politik serta demokrasi datang dari orang kafir, mereka tetap bisa melihat esensi dan kenyataan. Berikut ini kami petikkan beberapa pendapat sebagian ulama dunia tentang hal-hal yang anda tanyakan.

Seruan Para Ulama untuk Mendukung Dakwah Lewat Parlemen

Apa komentar para ulama tentang masuknya muslimin ke dalam parlemen? Dan apakah mereka membid’ahkannya?

Ternyata anggapan yang menyalahkan dakwah lewat parlemen itu keliru, sebab ada sekian banyak ulama Islam yang justru berkeyakinan bahwa dakwah lewat parlemen itu boleh dilakukan. Bahkansebagiannya memandang bahwa bila hal itu merupakan salah stu jalan sukses menuju kepada penegakan syariat Islam, maka hukumnya menjadi wajib.

Di antara para ulama yang memberikan pendapatnya tentang kebolehan atau keharusan dakwah lewat parlemen antara lain:
1. Imam Al-’Izz Ibnu Abdis Salam
2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
3. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
4. Muhammad Rasyid Ridha
5. Syeikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di: Ulama Qasim
6. Syeikh Ahmad Muhammad Syakir: Muhaddis Lembah Nil
7. Syeikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi
8. Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
9. Syeikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin
10 Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-AlBani
11. Syeikh Dr. Shalih bin Fauzan
12. Syeikh Abdullah bin Qu’ud
13. Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-’Asyqar
14. Syeikh Abdurrahman bin Abdul Khaliq

Kalau diperhatikan, yang mengatakan demikian justru para ulama yang sering dianggap kurang peka pada masalah politik praktis. Ternyata gambaran itu tidak seperti yang kita kira sebelumnya. Siapakah yang tidak kenal Bin Baz, Utsaimin, Albani, Asy-Syinqithi, Shalih Fauzan dan lainnya?

1. Pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

a. Fatwa Pertama


Sebuah pertanyaan diajukan kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz tentang dasar syariah mengajukan calon legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan hukum Islam atas kartu peserta pemilu dengan niat memilih untuk memilih para da’i dan aktifis sebagai anggota legislatif. Maka beliau menjawab:

Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap amal itu tergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Oleh karena itu tidak ada masalah untuk masuk ke parlemen bila tujuannya memang membela kebenaran serta tidak menerima kebatilan. Karena hal itu memang membela kebenaran dan dakwah kepada Allah SWT.

Begitu juga tidak ada masalah dengan kartu pemilu yang membantu terpilihnya para da’i yang shalih dan mendukung kebenaran dan para pembelanya, wallahul muwafiq.

b. Fatwa Kedua

Di lain waktu, sebuah pertanyaan diajukan kepada Syeikh Bin Baz: Apakah para ulama dan duat wajib melakukan amar makruf nahi munkar dalam bidang politik? Dan bagaimana aturannya?

Beliau menjawab bahwa dakwah kepada Allah SWT itu mutlak wajibnya di setiap tempat. Amar makruf nahi munkar pun begitu juga. Namun harus dilakukan dengan himah, uslub yang baik, perkataan yang lembut, bukan dengan cara kasar dan arogan. Mengajak kepada Allah SWT di DPR, di masjid atau di masyarakat.

Lebih jauh beliau menegaskan bahwa bila dia memiliki bashirah dan dengan cara yang baik tanpa berlaku kasar, arogan, mencela atau ta’yir melainkan dengan kata-kata yang baik.

Dengan mengatakan wahai hamba Allah, ini tidak boleh semoga Allah SWT memberimu petunjuk. Wahai saudaraku, ini tidak boleh, karena Allah berfirman tentang masalah ini begini dan Rasulullah SAW bersabda dalam masalah itu begitu. Sebagaimana firman Allah SWT:

Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An-Nahl: 125).

Ini adalah jalan Allah dan ini adalah taujih Rabb kita. Firman Allah SWT:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu? (QS Ali Imran: 159)

Dan tidak merubah dengan tangannya kecuali bila memang mampu. Seperti merubha isteri dan anak-anaknya, atau seperti pejabat yang berpengaruh pada sebuah lembaga. Tetapi bila tidak punya pengaruh, maka dia mengangkat masalah itu kepada yang punya kekuasaan dan memintanya untuk menolak kemungkaran dengan cara yang baik.

c. Fatwa Ketiga

Majalah Al-Ishlah pernah juga bertanya kepada Syeikh yang pernah menjadi Mufti Kerajaan Saudi Arabia. Mereka bertanya tentang hukum masuknya para ulama dan duat ke DPR, parlemen serta ikut dalam pemilu pada sebuah negara yang tidak menjalankan syariat Islam. Bagaimana aturannya?

Syaikh Bin Baz menjawab bahwa masuknya mereka berbahaya, yaitu masuk ke parlemen, DPR atau sejenisnya. Masuk ke dalam lembaga seperti itu berbahaya namun bila seseorang punya ilmu dan bashirah serta menginginkan kebenaran atau mengarahkan manusia kepada kebaikan, mengurangi kebatilan, tanpa rasa tamak pada dunia dan harta, maka dia telah masuk untuk membela agam Allah SWT, berjihad di jalan kebenaran dan meninggalkan kebatilan. Dengan niat yang baik seperti ini, saya memandang bahwa tidak ada masalah untuk masuk parlemen. Bahkan tidak selayaknya lembaga itu kosong dari kebaikan dan pendukungnya.

Bila dia masuk dengan niat seperti ini dengan berbekal bashirah hingga memberikan posisi pada kebenaran, membelanya dan menyeru untuk meninggalkan kebatilan, semoga Allah SWT memberikan manfaat dengan keberadaannya hingga tegaknya syariat dengan niat itu. Dan Allah SWT memberinya pahala atas kerjanya itu.

Namun bila motivasinya untuk mendapatkan dunia atau haus kekuasaan, maka hal itu tidak diperbolehkan. Seharusnya masuknya untuk mencari ridha Allah, akhirat, membela kebenaran dan menegakkannya dengan argumen-argumennya, niscaya majelis ini memberinya ganjaran yang besar.

d. Fatwa Keempat

Pimpinan Jamaah Ansharus sunnah Al-Muhammadiyah di Sudan, Syaikh Muhammad Hasyim Al-Hadyah bertanya kepada Syaikh bin Baz pada tanggal 4 Rabi’ul Akhir 1415 H. Teks pertanyaan beliau adalah:

Dari Muhammad Hasyim Al-Hadyah, Pemimpin Umum Jamaah Ansharus-Sunnah Al-Muhammadiyah di Sudan kepada Samahah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, mufti umum Kerajaan Saudi Arabia dan Ketua Hai’ah Kibar Ulama wa Idarat Al-buhuts Al-Ilmiyah wal Ifta’.

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Saya mohon fatwa atas masalah berikut:
Bolehkah seseorang menjabat jabatan politik atau adminstratif pada pemerintahan Islam atau kafir bila dia seorang yang shalih dan niatnya mengurangi kejahatan dan menambah kebaikan? Apakah dia diharuskan untuk menghilangkan semua bentuk kemungkaran meski tidak memungkinkan baginya? Namun dia tetap mantap dalam aiqdahnya, kuat dalam hujjahnya, menjaga agar jabatan itu menjadi sarana dakwah. Demikian, terima kasih wassalam.

Jawaban Seikh Bin Baz:

Wa ‘alaikumussalam wr wb. Bila kondisinya seperti yang Anda katakan, maka tidak ada masalah dalam hal itu. Allah SWT berfirman,”Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan.” Namun janganlah dia membantu kebatilan atau ikut di dalamnya, karena Allah SWT berfirman,”Dan janganlah saling tolong dalam dosa dan permusuhan.” Waffaqallahul jami’ lima yurdhihi, wassalam wr. Wb.

Bin Baz

2. Wawancara dengan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin

Pada bulan Oktober 1993 edisi 42, Majalah Al-Furqan Kuwait mewawancarai Syaikh Muhammad bin shalih Al-’Utsaimin, seorang ulama besar di Saudi Arabia yang menjadi banyak rujukan umat Islam di berbagai negara. Berikut ini adalah petikan wawancaranya seputar masalah hukum masuk ke dalam parlemen.

Majalah Al-Furqan :. Fadhilatus Syaikh Hafizakumullah, tentang hukm masuk ke dalam majelis niyabah (DPR) padahal negara tersebut tidak menerapkan syariat Islam secara menyeluruh, apa komentar Anda dalam masalah ini?

Syaikh Al-’Utsaimin : Kami punya jawaban sebelumnya yaitu harus masuk dan bermusyarakah di dalam pemerintahan. Dan seseorang harus meniatkan masuknya itu untuk melakukan ishlah (perbaikan), bukan untuk menyetujui atas semua yang ditetapkan.

Dalam hal ini bila dia mendapatkan hal yang bertentangan dengan syariah, harus ditolak. Meskipun penolakannya itu mungkin belum diikuti dan didukung oleh orang banyak pada pertama kali, kedua kali, bulan pertama, kedua, ketiga, tahun pertama atau tahun kedua, namun ke depan pasti akan memiliki pengaruh yang baik.

Sedangkan membiarkan kesempatan itu dan meninggalkan kursi itu untuk orang-orang yang jauh dari tahkim syariah merupakan tafrit yang dahsyat. Tidak selayaknya bersikap seperti itu.

Majalah Al-Furqan : Sekarang ini di Majelis Umah di Kuwait ada Lembaga Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Ada yang mendukungnya tapi ada juga yang menolaknya dan hingga kini masih menjadi perdebatan. Apa komentar Anda dalam hal ini, juga peran lembaga ini. Apa taujih Anda bagi mereka yang menolak lembaga ini dan yang mendukungnya?

Syaikh Al-Utsaimin: Pendapat kami adalah bermohon kepada Allah SWT agar membantu para ikhwan kita di Kuwait kepada apa yang membuat baik dien dan dunia mereka. Tidak diragukan lagi bahwa adanya Lembaga Amar Makmur Nahi Munkar menjadikan simbol atas syariah dan memiliki hikmah dalam muamalah hamba Allah SWT. Jelas bahwa lembaga ini merupakan kebaikan bagi negeri dan rakyat. Semoga Allah SWT menyukseskannya buat ikhwan di Kuwait.

Pada bulan Zul-Hijjah 1411 H bertepatan dengan bulan Mei 1996 Majalah Al-Furqan melakukan wawancara kembali dengan Syaikh Utsaimin:

Majalah Al-Furqan: Apa hukum masuk ke dalam parlemen?

Syaikh Al-’Utsaimin: Saya memandang bahwa masuk ke dalam majelis perwakilan (DPR) itu boleh. Bila seseorang bertujuan untuk mashlahat baik mencegah kejahatan atau memasukkan kebaikan. Sebab semakin banyak orang-orang shalih di dalam lembaga ini, maka akan menjadi lebih dekat kepada keselamatan dan semakin jauh dari bala’.

Sedangkan masalah sumpah untuk menghormati undang-undang, maka hendaknya dia bersumpah unutk menghormati undang-undang selama tidak bertentangan dengan syariat. Dan semua amal itu tergantung pada niatnya di mana setiap orang akan mendapat sesuai yang diniatkannya.

Namun tindakan meninggalkan majelis ini buat orang-orang bodoh, fasik dan sekuler adalah perbuatan ghalat (rancu) yang tidak menyelesaikan masalah. Demi Allah, seandainya ada kebaikan untuk meninggalkan majelis ini, pastilah kami akan katakan wajib menjauhinya dan tidak memasukinya. Namun keadaannya adalah sebaliknya. Mungkin saja Allah SWT menjadikan kebaikan yang besar di hadapan seorang anggota parlemen. Dan dia barangkali memang benar-benar mengausai masalah, memahami kondisi masyarakat, hasil-hasil kerjanya, bahkan mungkin dia punya kemampuan yang baik dalam berargumentasi, berdiplomasi dan persuasi, hingga membuat anggota parlemen lainnya tidak berkutik. Dan menghasilkan kebaikan yang banyak. (lihat majalah Al-Furqan - Kuwait hal. 18-19)

Jadi kita memang perlu memperjuangkan Islam di segala lini termasuk di dalam parlemen. Asal tujuannya murni untuk menegakkan Islam. Dan kami masih punya 13 ulama lainnya yang juga meminta kita untuk berjuang menegakkan Islam lewat parlemen. Insya Allah SWT pada kesempatan lain kami akan menyampaikan pula. Sebab bila semua dicantumkan di sini, maka pastilah akan memenuhi ruang ini. Mungkin kami akan menerbitkannya saja sebagai sebuah buku tersendiri bila Allah SWT menghendaki.

3. Pendapat Imam Al-’Izz Ibnu Abdis Salam

Dalam kitab Qawa’idul Ahkam karya Al-’Izz bin Abdus Salam tercantum: Bila orang kafir berkuasa pada sebuah wilayah yang luas, lalu mereka menyerahkan masalah hukum kepada orang yang mendahulukan kemaslahatan umat Islam secara umum, maka yang benar adalah merealisasikan hal tersebut. Hal ini mendapatkan kemaslahatan umum dan menolak mafsadah. Karena menunda masalahat umum dan menanggung mafsadat bukanlah hal yang layak dalam paradigma syariah yang bersifat kasih. Hanya lantaran tidak terdapatnya orang yang sempurna untuk memangku jabatan tersebut hingga ada orang yang memang memenuhi syarat.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami menurut pandangan imam rahimahullah, bahwa memangku jabatan di bawah pemerintahan kafir itu adalah hal yang diperlukan. Untuk merealisasikan kemaslahatan yang sesuai dengan syariat Islam dan menolakmafsadah jika diserahkan kepada orang kafir. Jika dengan hal itu maslahat bisa dijalankan, maka tidak ada larangan secara sya’ri untuk memangku jabatan meski di bawah pemerintahan kafir.

Kasus ini mirip dengan yang terjadi di masa sekarang ini di mana seseorang menjabat sebagai anggota parlemen pada sebuah pemeritahan non Islam. Jika melihat pendpat beliau di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menjadi anggota parlemen diperbolehkan.

4. Pendapat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Dalam kitab Thuruq Al-Hikmah, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah (691- 751 H) dalam kitabnya At-Turuq al-Hukmiyah menulis:

Masalah ini cukup pelik dan rawan, juga sempit dan sulit. terkadang sekelompok orang melewati batas, meng hilangkan hak-hak,dfan mendorong berlaku kejahatan kepada kerusakan serta menjadikasn syariat itu sempi sehingga tidak mampu memberikan jawaban kepada pemeluknya. dan menghalangi diri mereka dari jalan yang benar, yaitu jalan untuk mengetahui kebenaran dan menerapkannya. Sehingga mereka menolak hal tersebut, pada hal mereka dan yang lainnya tahu secara pasti bahwa hal itu adalah hal yang wajib diterapkan namun mereka menyangkal bahwa hal itu bertentangan dengan qowaid syariah.

Mereka mengatakan bahwa hal itu tidak sesuai yang dibawa rosulullah, yang menjadikan mereka berpikir seperti itu kurang nya mereka dalam memahami syariah dan pengenalan kondisi lapangan atau keduanya, sehingga begitu mereka melihat hal tersebut dan melihat orang-orang melakukan halyang tidak sesuai yang dipahaminya, mereka melakukan kejahatan yang panjang, kerusakan yang besar.mka permasalahannya jadi terbalik.

Di sisi lain ada kelompok yang berlawanan pendapatnya dan menafikan hukum allah dan rosulnya. Kedua kelompok di atas sama-sama kurang memahami risalah yang dibawa rosulnya dan diturunkan dalam kitabnya, padahal Allah swt. telah mengutus rasulnya dan menurunkan kitabnya agar manusia menjalankan keadilan yang dengan keadilan itu bumi dan langit di tegakkan. Bila ciri-ciri keadilan itu mulai nampak dan wajahnya tampil dengan beragam cara mak itulah syariat allah dan agamanya. Allah swt maha tahu dan maha hakim untuk memilih jalan menuju keadilan dan memberinya ciri dan tanda. maka apapun jalan yang bisa membawa tegaknya keadilan maka itu adalah bagian dari agama, dan tidak bertentangan dengan agama.

Maka tidak boleh dikatakan bahwa politik yang adil itu berbeda dengan syariat, tetapi sebaliknya justru sesuai dengan syariat, bahkan bagian dari syariat itru sendiri. kami menamakannya sebagai politik sekedar mengikuti istilah yang Anda buat tetapi pada hakikatnya merupakan keadilan allah dan rosulnya.

Imam yang muhaqqiq ini mengatakan apapun cara untuk melahirkan keadilan maka itu adakah bagian dari agama dan tidak bertentangan dengannya. Jelasnya bab ini menegaskan bahwa apapun yang bisa melahirkan keadilan boleh dilakukan dan dia bagian dari politik yang sesuai dengan syariah. Dan tidak ada keraguan bahwa siapa yang menjabat sebuah kekuasaan maka ia harus menegakkan keadilan yang sesuai dengan syariat. Dan berlaku ihsan bekerja untuk kepentingan syariat meskipun di bawah pemerintahan kafir.

5. Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan

Syekh Shaleh Alfauzan ditanya tentang hukum memasuki parlemen. Syekh Fauzan balik bertanya, “Apa itu parlemen?” Salah seorang peserta menjawab “Dewan legislatif atau yang lainnya” Syekh, “Masuk untuk berdakwah di dalamnya?” Salah seorang peserta menjawab, “Ikut berperan serta di dalamnya” Syekh, “Maksudnya menjadi anggota di dalamnya?” Peserta, “Iya.”

Syeikh: “Apakah dengan keanggotaan di dalamnya akan menghasilkan kemaslahatan bagi kaum muslimin? Jika memang ada kemaslahatan yang dihasilkan bagi kaum muslimin dan memiliki tujuan untuk memperbaiki parlemen ini agar berubah kepada Islam, maka ini adalah suatu yang baik, atau paling tidak bertujuan untuk mengurangi kejahatan terhadap kaum muslimin dan menghasilkan sebagian kemaslahatan, jika tidak memungkinkan kemaslahatan seluruhnya meskipun hanya sedikit.”

Salah seorang peserta, “Terkadang didalamnya terjadi tanazul (pelepasan) dari sejumlah perkara dari manusia.”

Syeikh: “Tanazul yang dimaksud adalah kufur kepada Allah atau apa?”

Salah seorang peserta, “Mengakui.”

Syeikh: “Tidak boleh. adanya pengakuan tersebut. Jika dengan pengakuan tersebut ia meninggalkan agamanya dengan alasan berdakwah kepada Allah, ini tidak dibenarkan. Tetapi jika mereka tidak mensyaratkan adanya pengakuan terhadap hal-hal ini dan ia tetap berada dalam keIslaman akidah dan agamanya, dan ketika memasukinya ada kemaslahatan bagi kaum muslimin dan apa bila mereka tidak menerimanya ia meninggalkannya, apa mungkin ia bekerja untuk memaksa mereka?

Tidak mungkin kan untuk melakukan hal tersebut. Yusuf as ketika memasuki kementrian kerajaan, apa hasil yang ia peroleh? atau kalian tidak tahu hasil apa yang di peroleh Nabi Yusuf as?

Atau kalian tidak tahu tentang hal ini, apa yang diperoleh Nabi Yusuf ketika ia masuk, ketika raja berkata kepadanya, “Sesungguhnya kamu hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya dis isi kami” Nabi Yusuf saat itu menjawab, “Jadikan aku bendaharawan negara karena aku amanah dan pandai.” Maka beliau masuk dan hukum berada di tangannya. Dan sekarang dia menjadi raja Mesir, sekaligus nabi.

Jadi bila masuknya itu melahirkan sesuatu yang baik, silahkan masuk saja. Tapi kalau hanya sekedar menyerahkan diri dan ridho terhadap hukum yang ada maka tidak boleh. Demikian juga bila tidak mendatangkan maslahat bagi umat Islam, maka masuknya tidak dibenarkan. Para ulama berkata, “Mendatangkan manfaat dan menyempurnakannya, meski tidak seluruh manfaat, tidak boleh diiringi dengan mafsadat yang lebih besar.”

Para ulama mengatakan bahwa Islam itu datang dengan visi menarik maslahat dan menyempurnakannya serta menolak mafsadah dan menguranginya. maksudnya bila tidak bisa menghilangkan semua mafsadat maka dikurangi, mendapatkan yang terkecil dari dua dhoror, itu yang diperintahkan. Jadi tergantung dari niat dan maksud seseorang dan hasil yang diperolehnya. Bila masuknya lantaran haus kekuasaan dan uang lalu diam atas segala penyelewengan yang ada, maka tidak boleh. Tapi kalau masuknya demi kemaslahatan kaum muslimin dan dakwah kepada jalan Allah, maka itulah yang dituntut. Tapi kalau dia harus mengakui hukum kafir maka tidak boleh, meski tujuannya mulia. seseorang tidak boleh menjadi kafir dan berkata “Tujuan saya mulia, saya berdakwah kepada Allah,” tidak tidak boleh itu.”

Salah seorang peserta, “Apa yang menjadi jalan keluarnya?”

“Jalan keluarnya adalah jika memang di dalamnya ada maslahat bagi kaum muslimin dan tidak menghasilkan madharat bagi dirinya, maka hal tersebut tidak bertentangan. Adapun jika tidak ada kemaslahatan di dalamnya bagi kaum muslimin atau hal tersebut mengakibatkan adanya kemadorotan yaitu pengakuan yaitu pengakuan akan kekufuran, maka hal tersebut tidak diperbolehkan” (Rekaman suara)

6. Syaikh Abdullah bin Qu’ud

Sebagian orang-orang meremehkan partai-partai politik Islam yang terdapat di sejumlah negara-negara Islam seperti Aljazair, Yaman, Sudan dan yang lainnya. Mereka yang ikut didalamnya dituduh dengan tuduhan sekuler dan lain-lainnya. Apa pendapat Anda tentang hal tersebut? Sikap atau peran apa yang harusnya dilakukan oleh kaum muslimin untuk menyikapi kondisi tersebut?

Jawaban : Akar persoalan dari semua itu adalah adanya dominasi sebagian para dai terhadap yang lainnya. Dan saya berpendapat bahwa seorang muslim yang diselamatkan Allah dari malapetaka untuk memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya serta berdoa untuk saudara-saudaranya di Sudan, Aljazair, Tunisia dan negara-negara lainnya, ataupun bagi kaum muslimin yang berada di negeri-negeri yang jelas-jelas kafir.

Dan jika hal tersebut tidak memberikan manfaat kepada mereka, aku berpendapat minimal jangan memadhorotkan mereka. Karena sampai sekarang tidak ada bentuk solidaritas yang nyata kepada para dai tersebut padahal mereka telah mengalami berbagai ujian dan siksaan.

Dan kita wajib mendoakan kaum msulimin dan manaruh simpati kepada mereka di setiap tempat. Karena seorang mokmin adalah saudara bagi muklmin yang lainnya, jika mendengar kabar yang baik mengenai saudaranya di Sudan, Aljazair, Tunisia atau dinegeri mana saja maka hendaknya ia merespon positif dan seakan-akan ia berkata:

“Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar” (QS. An-Nisaa: 73).

Dan apa bila mendengar malapetaka yang menimpa mereka, maka hendaklah ia mendoakan untuk saudarnya-saudaranya yang sedang diuji di negeri mana saja, supaya Allah melepaskan mereka dari orang-orang yang sesat dan menjadikan kekuasaan bagi kaum muslimin dan hendaklah ia memuji Allah karena telah menjaga dirinya.

Jangan sampai ada seseorang yang bersandar dengan punggungnya di negeri yang aman lalu mencela orang-orang atau para dai yang berjuang demi Islam di bawah kedholiman dan keseweng-wenangan dan intimidasi. Tidak diragukan lagi bahwa hal ini merupakan tindakan yang tidak fair. boleh jadi engkau akan mendapat ujian jika Anda tidak merespon dengan perasaan Anda apa yang dirasakan oleh kaum muslimin yang sedang mengalami ujian dari Allah..

Demikian petikan beberapa pendapat para ulama tentang dakwah lewat pemilu, partai politik, parlemen dan sejenisnya. Semoga ada manfaatnya.

Read More......

TANPAMU

Resah dan gelisah ku rasa
Hidup penuh pancaroba
Roda masa pantas berputar
Menduga iman di dada
Daku yang lena dan terleka
Tenggelam di lautan dunia

Kabur pandangan mataku
Pada nikmat yang menggunung
Mendustakan kurniaanMu
Tiba murkamu menghukum
Keangkuhanku kian hancur
Lantas ku jatuh dan tersungkur

TanpaMu kasih (Oh Kekasih)
Ku tak berdaya (Ku terpedaya)
Hilang punca dan arah (Pada helah dusta dunia)
Hanyut alpa di arus bergelora
Kasih (Oh Kekasih)
Daku derita (Tangisku hiba)
Lemah dalam sengsara (Dan mengalir oh air mata)
Jiwa dan tubuh kepedihan
Terseksa, terhukum
Menanggung kifarah dariMu
Telah ku lalui semalam
Jalanan kelam dan suram
Lampaui batasan insan
KeagunganMu kulupakan
Rahmat dariMu kudambakan
KeampunanMu kupohonkan

Tuhan, ku tak berdaya
Tempuh segala
Tanpa kasihMu
Hatiku ini merindu
Sinar cintaMu Yang Agung
Pasrah merayu redhaMu
Ampuni dosa-dosaku
Rahmat dariMu ku dambakan
KeampunanMu ku pohonkan

Read More......
Powered By Blogger
اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
HEAVEN's @rt site © 2008 Template by:
SkinCorner